Thursday, December 24, 2015

BERWAL DARI TITIK YANG MENGHASILKAN BIDANG

Hai sahabat, kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman yang baru saja saya alami tadi pagi. Pengalaman yang menurut saya adalah suatu ataupun sebuah langkah yang baik dalam kehidupan saya. Lebih tepatnya mungkin dalam karir atau kemampuan public speaking saya. Lebih kerenya sih publik speaking padahal intinya itu bicara sendiri di depan, heheh. Oh ya sebelumnya kenalin dulu, saya adalah seorang mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret prodi D3 Hiperkes & KK. Mungkin fakultasnya tidak perlu di sebutkan ya, karena menurutku itu terlalu ketinggian buat prodi yang sebenarnya bergerak di kesahatan tapi masuknya di fakultas kedokteran, eh. Ya udah, itu sedikit biodata saya yang notabene saya adalah ABG yang masih labil dan belum bisa menentukan arah sendiri. Dari sana saya sadar, apa yang bisa merubah kelabilan diriku ini agar dapat menjadi atau setidaknya mengarah seperti orang orang kece dan menkjubkan di luar sana seperti Bill Gates, Steve Jobs, Mitch Kapor, nah lho siapa lagi meraka. Ketinggian ah, mungkin cukup seperti bapak SBY, Mario Teguh, Deddy Corbuzer. Merekalah inspirasiku namun nabi Muhammad tetap menjadi idolaku.
Yah itulah sedikit cuplikan jalan pikiran seorang penulis amatiran ini. Lebih singkatnya lebih baik langsung saja membahas pengalaman yang benar benar telah terjadi dalam mengubah kesempatan hidupku. Tepatnya tadi pagi (7 nov 2015), saya berkesempatan menjadi MC acara Kajian Akbar Kema Hiperkes dengan tema “Kejayaan Pemuda Islam”. Awalnya saya hanya sebagai panitia sie Humjinkap di acara tersebut tepatnya saya belajar jadi panitia di acara tersebut. Eh pada H-12 jam saya di minta menjadi Mc karena penanggung jawab mc yang sebelumnya berhalangan hadir saat gladi bersih itu. Dan menurutku ini adalah kesempatan yang sangat besar sekali. Karena menurut Nadiem Makarim, Ceo Go Jek saat ini beliau mengatakan pada suatu program televisi “ peluang yang besar itu ada pada masalah besar. jadi ketika saya melihat masalah besar di depan mata saya, saya pikir itu lah peluang besar saya untuk sukses”. Seperti kata beliau bisa saya serap bahwa masalah ada bukan untuk di hindari. Semakin besar masalah, semakin bahagialah, karena di situlah kesempatan yang dapat membesarkanmu. Bukan masalah takut gagal dan sebagainya tapi beranikah kamu menjadi lebih besar dan lebih baik ?.
Jadi saya terima lah kesempatan besar itu . saya di breafing dengan sungguh sungguh hingga membuat 3 lembar catatan kecil yang hampir sama persis. Itu saya lakukan karna pikirku dengan menulis ulang hal yang sama dapat mempermudah dalam mengingat. Namun hasilnya pun sama saja. Di pagi harinya saya menulis ulang di lembar lain. Mungkin karena tidurku yang kemalaman. Tidur kemalaman bukan karena sibuk mempersiapkan untuk mc tapi karena dari sie perkap masih ada yang kurang sehingga saya harus mencari perlengkapan yang kurang itu. Alhasil tidur 6 jam cukup lah. Pagi pukul 6, saya bangun dengan segenap tenaga mempersiapkan lagi keperluan nge-MC perdana saya, cie elah.
08:00 acara di mulai dan saya lah orang yang pertama kali berbicara di depan. Berbicara sendiri dalam keheningan. Dalam jeda saya merasakan keheningan itu menusuk pikiran, merubah konsep pikir dan mengacaukan segalanya. Sungguh tegang saya waktu itu sulit untuk menambah kata dan sulit untuk menambah gerak tubuh. Hanya bantuan teman yang di belakang yang mengkode untuk senyum. Di antara jeda setelah pembacaan ayat suci al Qur’an, saya mencoba menarik senyum. Pelahan dada yang tadinya sesak untuk berbicara, sedikit demi sedikit mulai terasa melonggar. Sesi sesi berikutnya nya pun saya mulai menampakkan senyum simetris. Tapi tetap saja rasa sesak itu ada datang menjalar ke setiap rusuk ku.
Tak terasa kedua pemateri pun telah menyampaikan materinya. Banyak sekali ilmu yang saya dapat dari beliau. Terutama oleh ust burhan sodiq, ada beberapa kutipan beliau yang saya garis bawahi, seperti “ pemuda islam dahulu pernah jaya, namun sekarang kejayaan tersebut hanya lah dongeng, sedangkan dongeng, sekarang di jadikan realita, seperti saja air zam zam yang berasal dari hentakan kaki seorang bayi bernama ismail, sekarang tinggal lah dongengnya semata, sedikit orang yang mempercayainya, karena kebanyakan orang sekarang hanya mengaitkan dengan logika dan hal hal ilmiah semata, dan coba lihat saja tokoh tokoh pahlawan negara barat, seperti ironman yang hakikatnya hanya sebuah dongeng namun manusia berlomba lomba dalam menciptakan ironman yang sesunguhnya. Jadi pemuda islam yang sekarang itu cenderung menutupi islam yang sebenar benarnya islam dan mempercayai islam islam an. Jangan lah menyombongkan apa apa yang ada karena kalian sejatinya tidak memiliki apa apa”. Dan sebenarnya masih banyak sekali ilmu yang di dapat namun karena pendeknya ingatan manusia yang di berikan Allah sehingga saya tidak dapat menuliskanya.

Sebelum peneutupan tiba tiba dari sie acara meminta sebuah acara tambahan yang sungguh mendadak sekali. Panitia meminta untuk peserta yang berjumlah 70 orang tersebut untuk mengisi secarik kertas yang disediakan panitia untuk mengungkapkan kritik saran maupun testimoni tentang acara ini. Dalam pikirku pasti banyak yang menyinggung tentang Mc nya, haha. Setelah acara di tutup, tekanan yang ada di dada pun rasnya mulai hilang dan tubuhku melemas ingin rasanya berbaring sebentar. Namun azan pun sudah berkumandang jadi kuangkat tubuh yang dalam pembaringan ini guna menapaki jalan jalan Allah nan terang. Seusai sholat panitia mengadakan evaluasi acara tersebut. Setiap koor sie bergantian mengutarakan kendala dan solusi yang di hadapi dalam menjalankan acara tadi. Kemudia di lanjutkan pada Maru(mahasiswa baru) yang menjadi volunteers sebagai kesan pesanya. Dan yang terakhir pembacaan secarik kertas yang berisi kesan pesan serta kritikan dari peserta. Dari 70 peserta yang terkumpul di panitia hanya 48 lembar, yang 22 lagi entah kemana. Dan dari 48 kertas tersebut 6 di antaranya mengkritik Mc yaitu saya dan anehnya semuanya kompak berkomentar bahwa pembawaan yang saya bawa masih kaku atau kurang luwes. Dan itu merupakan sebuah motivasi besar yang saya dapatkan dari hasil memberanikan diri untuk menjadi besar dan lebih baik lagi. Sebuah titik yang banyak jika di susun sedemikian rupa akan menghasilkan sebuah bidang yang luas nan kokoh.
Baca Selengkapnya → BERWAL DARI TITIK YANG MENGHASILKAN BIDANG

Tanggapan Muslim Klakson


Judul  : Muslim Klakson
Pengarang : Mbah Dipo
Penerbit : ProYou
ISBN : 978-602-8940-19-1
Tahun Terbit : 2014

Poin negatif saya sapaikan pada buku ini yang terlalu jelas menitikberatkan subjektifitas isi materi. Seperti pada sub bab herbal=sunah...?. Dalam sub bab tersebut dijelaskan bahwa obat tradisional berbeda dengan obat herbal, obat herbal pasti obat tradisional sedangkan obat tradisonal belum tentu obat herbal. Sehingga definisi akan kebanyakan orang yakini yaitu obat herbal atau obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran bahan bahan tersebutyang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.(hal 47). Dikatakan bahwa definisi tersebut di ambil dari Permenkes No 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 yang ternyata pasal tersebut mendefinisikan tentang obat tradisional bukan lah obat herbal. Kesalahan penulis bukanlah terletak pada penelitian akan pengertian obat herbal dan obat tradisional melainkan sang penulis dalam bukunya menyebutkan bahwa obat herbal mempunyai efek samping. Saya juga setuju beberapa obat herbal dapat mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan jika melebihi saran yang dianjurkan. Sama halnya dengan obat obat yang lain.
Disebutkan Nabi saw kepada para sahabatnya. Dari Ibnu Mas’ud ra, bahwa Nabi saw bersabda: “Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan”, tiga kali Rasulullah menyebutkan hadits ini, baik sebagai berita tentang kehancuran mereka ataupun sebagai do’a untuk kehancuran mereka. (Diriwayatkan oleh Muslim (2670)).
Namun dalam penyampaianya sang penulis mencampur adukkan antara obat herbal dengan bahan herbal. Karena saya ingin menegaskan bahwa obat herbal pasti bahan herbal namun bahan herbal belum tentu obat herbal.
“apa pendapat sampean tentang udud(rokok) ? Terbuat dari apa dia ?” tanya penulis pada kawanya
“dari tembakau dan cengkeh, mbah” jawab kawanya
“tembakau dan cengkeh itu bahan herbal bukan ?” tanya penulis lagi. Lalu sang kawan mengganguk dengan ragu menyatakan setuju bahwa herbal tembakau tersebut menyebabkan efek sampin (hal 55)

Terlihat dari dialog di atas sang penulis seperti ingin menjebak sekaligus membodohi sang rekan. Karena sudah kita ketahui sebelumnya bagaimana rokok di gunakan dan bagaimana tembakau mentah di manfaatkan sebagai obat. Apakah penulis tidak memikirkan bahwa tembakau yang di gunakan untuk rokok sudah di bumbuhi bahan bahan lain sebelum menjadi rokok dan cara pakai rokok pun dengan pembakaran yang artinya besar sekali kemungkinan adanya zat lain yang terbentuk seperti halnya Co2 . sedangkan penggunaan tembakau sebagai obat herbal tidak menggunakan pembakaran. 
Baca Selengkapnya → Tanggapan Muslim Klakson