Sunday, March 19, 2017

CARA MEMBUAT DAFTAR ISI OTOMATIS DI WORD PRAKTIS BUAT SKRIPSI

  1. Buka Microsoft Word
  2. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat struktur halaman yang terdiri dari:
    1. COVER (i), [Heading 1 / BEBAS BISA DISESUAIKAN]
    2. Kata Pengantar (ii), [Heading 1]
    3. Daftar Isi (iii), [Heading 1]
    4. BAB I (1), [Heading 1]
    5. Judul BAB I (1), [Heading 2]
    6. Sub Judul BAB I (2), [Heading 2]
    7. BAB II (3), [Heading 1]
    8. Judul BAB II (3), [Heading 2]
    9. Sub Judul BAB II (3), [Heading 2]
      Kamu tidak perlu repot saya sudah buat sampel file microsoft Word-nya yang bisa kamu download disini.
      Keterangan :
      • Tanda kurung di atas adalah nomor halaman yang akan kita buat di Microsoft Word. Umumnya skripsi strukturnya seperti diatas, selebihnya nanti tinggal ditambah saja.
      • Fungsi tanda kurung kotak di atas adalah style yang berfungsi untuk membuat referensi halaman otomatis ketika nomor halaman yang dituju di klik di daftar isi.
  3. Struktur diatas hanya contoh, selanjutnya untuk BAB III dan BAB IV dan seterusnya silahkan kalian tinggal tambahkan sendiri, jangan lupa ganti judul, sub judul, dan letak nomor halamannya. Jika skripsinya sudah kalian ketik, tinggal copy paste saja ke masing-masing struktur halaman diatas sesuai tempatnya. Praktis bukan?
  4. Kemudian jika sudah semua, masuk ke bagian Daftar Isi. Arahkan mouse dan klik pada area daftar isi, pilih Update Table.
    01a
  5. Maka akan muncul jendela Update Table of Contents, pilih Update entire table. Maka otomatis semua struktur halaman, dari Cover, BAB sampai halaman-halamannya akan terupdate di Daftar Isi sesuai nomor halamannya.
    02
  6. Selesai. Beres, skripsi kamu sekarang cukup dengan satu file Word. Jika ada penambahan dan pengurangan halaman, kamu cukup ulangi langkah nomor 5, secara otomatis nomor halaman ikut terupdate. Kerennya lagi, untuk menuju ke halaman yang dituju kamu cukup ke daftar isi, lalu tahan di keyboard tombol Ctrl + klik kiri mouse pada nomor halamannya. TARAAA! kamu langsung ke halaman yang di klik tadi.
Selanjutnya, pasti kamu akan bertanya-tanya…
  • Bagaimana membuat Style Heading di Word?
  • Bagaimana mengganti ukuran Font dan warna di Style Heading yang sudah ada?
  • Bagaiaman cara memulai membuat daftar isi seperti itu dari nol?
  • Bagaimana membuat posisi halaman berbeda disetiap pergantian BAB?
  • Bagaimana cara merubah nomor halaman romawi pada halamam Daftar Pustaka?
  • Bagaimana cara mengatur spasi daftar isi agar tidak terlalu dempet?
Jawabannya diatas akan kita bahas pada halaman dibawah ini.

BAGAIMANA MEMBUAT STYLE HEADING DI WORD?

  1. Seleksi atau blok Judul BAB atau Sub Judul di dalam BAB yang ingin kamu buat style heading-nya.
    04
  2. Pada Tab Home, pilih Heading 1.
    05
  3. Selesai.

BAGAIMANA MENGGANTI UKURAN FONT DAN WARNA DI STYLE HEADING YANG SUDAH ADA?

  1. Seleksi atau blok Judul BAB atau Sub Judul di dalam BAB yang ingin kamu ganti ukuran font dan warna style heading-nya.
    04
  2. Pada Tab Home, dibagian Styles, pilih icon panah kebawah seperti gambar dibawah ini.
    06
  3. Pilih Create a Style07
  4. Beri nama misalnya Style BAB, lalu klik Modify08
  5. Silahkan kamu ganti semua sesuai nama font, ukuran font dan warna yang kamu inginkan kalau sudah klik OK.
    09
  6. Nanti kamu akan melihat template Style BAB yang baru saja dibuat di gallery style. Silahkan kamu tinggal menerapkannya saja di BAB yang lainnya.
    10
  7. Selesai

BAGAIAMAN CARA MEMULAI MEMBUAT DAFTAR ISI SEPERTI ITU DARI NOL?

  1. Pastikan semua halaman telah kamu buat nomor halamannya dan setiap BAB kamu berikan style heading-nya, karena jika tidak, daftar isi tidak akan bisa terbuat secara otomatis.
  2. Di Word, buka menu Tab Reference, lalu ke bagian Table of Contents, pilih Automatic Table 2.
    03
  3. Selesai

BAGAIMANA MEMBUAT POSISI HALAMAN BERBEDA DISETIAP PERGANTIAN BAB?

Disinilah orang banyak yang kebingungan membuatnya, misalnya nomor halaman pada BAB I ada di tengah bawah dan pada halaman berikutnya halamannya ada di kanan bawah, begitu kan? Seperti gambar dibawah ini.
11
Inilah caranya membuatnya…
  1. Klik sembarang pada halaman BAB I
  2. Pada bagian tab insert, pilih page number > Buttom of Page > Plain Number 2
    12
  3. Maka akan terbuat halaman dibawah tengah pada BAB I, tempatkan kursor mouse pada bagian akhir teks yang ada di BAB I (lihat gambar dibawah yang dibuletin merah)
    13
  4. Pada tab layout, pilih break > Next page. Fungsi Next Page ini digunakan jika layout halaman sebelum dan sesudahnya berbeda, seperti contoh kasus pada penempatan halaman kali ini.
    14
  5. Jika sudah, klik dua kali pada nomor halaman yang kedua.
    15
  6. Maka akan muncul tab Design, kamu uncheck atau hilangkan pilihan pada bagian Link to Prevoius. Dengan melakukan uncheck Link to Previous, halaman seterusnya tidak akan mengikuti format pada halaman sebelumnya, seperti letak posisi halaman.
    16
  7. Masih di Tab Design, pilih Page Number > Bottom of Page > Plain Number 3
    17
  8. Sekarang lihat halamannya, beres kan! Lakukan hal yang sama jika kamu ketemu lagi dengan BAB berikutnya yang berbeda posisi halamannya.
    18
  9. Selesai

BAGAIMANA CARA MERUBAH NOMOR HALAMAN ROMAWI PADA HALAMAM DAFTAR PUSTAKA?

Biasanya kita kesulitan merubah nomor dari bentuk latin ke romawi, hal ini akan kita bahas cara merubahnya pada bagian ini.
  1. Pada contoh kasus kali ini misalkan kita mau merubah halaman pada Daftar Pustaka. Karena ada pada akhir halaman, kamu tempatkan kursor mouse pada halaman yang paling akhir seperti ini (Anggaplah contoh BAB II pada gambar dibawah adalah halaman paling akhir sebelum Daftar Pustaka, di kalian mungkin bisa BAB IV atau BAB V).
    Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Word
  2. Pada tab layout, pilih break > Next page.
    14
  3. Jika sudah, klik dua kali pada nomor halaman yang terakhir baru kita buat.
  4. Maka akan muncul tab Design, kamu uncheck atau hilangkan pilihan pada bagian Link to Prevoius. Fungsi Uncheck Link to Previous ini agar halamannya tidak mengikuti format yang sebelumnya, seperti letak posisi halaman.
    16
  5. Ubah terlebih dahulu posisinya berada di tengah Page Numbers > Buttom of Page > Page Number 2Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Word
  6. Sekarang masuk ke bagian Page Numbers > Format Page Numbers.. 
    Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Word
  7. Ganti Number format menjadi Romawi seperti gambar dibawah ini, dan pada bagian Start at diganti menjadi (sesuaikan nomor halamannya pada skripsi kamu).
    Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Word
  8. Klik OK
  9. Selesai

BAGAIMANA CARA MENGATUR SPASI DAFTAR ISI AGAR TIDAK TERLALU DEMPET?

Cara ini akan lebih mudah jika saya buat tutorial videonya, silahkan lihat dibawah ini.

Baca Selengkapnya → CARA MEMBUAT DAFTAR ISI OTOMATIS DI WORD PRAKTIS BUAT SKRIPSI

Thursday, October 20, 2016

Keep Spirit

teruslah belajar.......banyak orang merugi karena banyak orang yang tidak tau tentang apa yang belum mereka ketahui,
Baca Selengkapnya → Keep Spirit

Thursday, October 13, 2016

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Pengertian dan Jenis

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun, dan jenis macam B3. Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, kita sering bersinggungan dengan berbagai bahan berbahaya dan beracun. Tanpa kita mengenal pengertian, jenis dan cara pengelolaannya dengan benar, akan memberikan dampak yang berkepanjangan dan beruntun terhadap manusia dan lingkungan.
Pengertian B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Mengingat penting dan dampaknya Bahan Berbahaya dan Beracun bagi manusia, lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, pemerintah melakukan pengaturan ketat. Pengaturan pengelolaan B3 ini meliputi pembuatan, pendistribusian, penyimpanan, penggunaan, hingga pembuangan limbah B3.
Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun
Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun

Jenis dan Penggolongan Bahan Berbahaya dan Beracun

Pemerintah Indonesia telah menerbitkan beberapa peraturan terkait pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Peraturan-peraturan tersebut berisikan bagaimana pengelolaan B3 dan tentunya jenis-jenis dan pengelompokkan (penggolongan) Bahan Berbahaya dan Beracun.
Salah satu peraturan yang mengatur pengelolaan B3 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam PP ini, B3 diklasifikasikan menjadi :
  1. Mudah meledak (explosive), yaitu bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
  2. Pengoksidasi (oxidizing), yaitu bahan yang memiliki waktu pembakaran sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar.
  3. Mangat mudah sekali menyala (extremely flammable), yaitu B3 padatan dan  cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0 derajat C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 0C.
  4. Sangat mudah menyala (highly flammable), yaitu bahan yang memiliki titik nyala 0-210C.
  5. Mudah menyala (flammable).
  6. Amat sangat beracun (extremely toxic);
  7. Sangat beracun (highly toxic);
  8. Beracun (moderately toxic), yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia dan akan menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
  9. Berbahaya (harmful), yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.
  10. Korosif (corrosive), yaitu bahan yang menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun, atau mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
  11. Bersifat iritasi (irritant), yaitu bahan padat atau cair yang jika terjadi kontak secara langsung, dan apabila kontak tersebut terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan peradangan.
  12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment), yaitu bahaya yang ditimbulkan oleh suatu bahan seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC), persisten di lingkungan (misalnya PCBs), atau bahan tersebut dapat merusak lingkungan.
  13. Karsinogenik (carcinogenic), yaitu bahan yang dapat menyebabkan sel kanker.
  14. Teratogenik (teratogenic), yaitu bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio.
  15. Mutagenik (mutagenic), yaitu bahan yang menyebabkan perubahan kromosom (merubah genetika).
Jenis dan klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun juga diuraikan dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 453/Menkes/Per/XI/1983. Dalam Kepmenkes ini B3 dikelompokkan dalam 4 klasifikasi yaitu :
  1. Klasifikasi I, meliputi :
    1. Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat menimbulkan bahaya yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung, karena sangat sulit penanganan dan pengamanannya;
    2. Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga menimbulkan bahaya.
  2. Klasifikasi II, meliputi :
    1. Bahan radiasi;
    2. Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik;
    3. Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau selaput lendir;
    4. Bahan etilogik/biomedik;
    5. Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan;
    6. Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 350C;
    7. Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
  3. Klasifikasi III, meliputi :
    1. Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah meledak karena sebab-sebab seperti bahan klasifikasi II;
    2. Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara tetapi tidak mempunyai sifat seperti bahan beracun klasifikasi II;
    3. Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka dan nyeri;
    4. Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala 350Csampai 600C;
    5. Bahan pengoksidasi organik;
    6. Bahan pengoksidasi kuat;
    7. Bahan atau uapnya yang bersifat karsinogenik, tetratogenik dan mutagenik;
    8. Alat atau barang-barang elektronika yang menimbulkan radiasi atau bahaya lainnya.
  4. Klasifikasi IV, yaitu :
    1. Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara;
    2. Bahan pengoksid sedang;
    3. Bahan korosif sedang dan lemah;
    4. Bahan yang mudah terbakar.
Selain itu penggolongan bahan berbahaya dan beracun dapat dilihat juga pada SK Menteri Perindustrian No. 148/M/SK/4/1985 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 187/1999.
Untuk mengenali masing-masing jenis Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut biasanya disertakan gambar atau logo pada kemasannya. Pemberian simbol Bahan Berbahaya dan Beracun ini, yang terbaru, diatur oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah B3. Simbol atau lambang B3 yang digunakan adalah sebagaimana gambar ilustrasi di atas.
Baca Selengkapnya → Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Pengertian dan Jenis

Monday, October 10, 2016

Cara Mengutip Untuk Referensi

Referensi adalah bagian utama untuk validitas sebuah karya ilmiah. Mengingat sumber yang menjadi pemikiran dan ide dalam karya ilmia berasal dari karya tulis orang lain maka perlu dilakukan penulisan referensi yang biasanya disebut sebagai daftar pustaka. berikut ini cara penulisan daftar pustaka menurut standar harvard
  1. sumber artikel dalam jurnal

  • apabila sumber diperoleh dari artikel didalam journal (bukan jurnal elektronik)maka pada daftar pustaka ditulis
Huffman, LM 1996, ‘Processing whey protein for use as a food ingredient’, Food Technology, vol. 50, no. 2, pp. 49-52.
pada teks dapat ditulis:
Huffman (1996) expanded on the theory …
atau
… uses for whey protein (Huffman 1996).

  • apabila diperoleh dari jurnal elektronik yang menggunakan pernomoran halaman maka penulisan sebagai berikut:
Daniel, TT 2009, ‘Learning from simpler times’, Risk Management, vol. 56, no. 1, pp. 40-44, viewed 30 January 2009, <http://proquest.umi.com/&gt;.
pada teks dapat ditulis:
… changes in resource management (Daniel 2009)
apabila artikel diperoleh dari sebuah database maka cukup dengan menuliskan URL situs database tersebut

  • apabila diperoleh dari jurnal elektronik yang tidak menggunakan pernomoran halaman maka penulisan sebagai berikut:
pada teks dapat ditulis:
… the discipline of art history (Donahue-Wallace & Chanda 2005)

  1. sumber buku

  • contoh penulisan untuk pengutipan dari buku
Bernstein, D 1995, ‘Transportation planning’, in WF Chen (ed.), The civil engineering handbook, CRC Press, Boca Raton, pp. 231-61.
pada teks dapat ditulis: …Bernstein (1995) explained intelligent traffic flows.

  1. Sumber artikel dari proceeding (seminar, workshop)

  • standar penulisan kutipan yang bersumber dari proceeding
Bourassa, S 1999, ‘Effects of child care on young children’, Proceedings of the third annual meeting of the International Society for Child Psychology, International Society for Child Psychology, Atlanta, Georgia, pp. 44-6.
pada teks dapat ditulis: Bourassa (1999) emphasised …

  1. sumber online (seperti Wikipedia).

  • apabila web page mencantumkan nama penulis maka penulisan sebagai berikut
Albanese, A 2009, Fairer compensation for air travellers, media release, 29 January, Minister for Infrastructure, Transport, Regional Development and Local Government, viewed 30 January 2009, <http://www.minister.infrastructure.gov.au/aa/releases/2009/
January/AA007_2009.htm>.
pada teks dapat ditulis : … this agreement (Albanese 2009)

  • apabila sumber web merupakan sebuah web organisasi atau perusahaan maka penulisan sebagai berikut
University of Queensland Library 2009, Mechanical engineering subject guide, University of Queensland Library, viewed 6 February 2009, <http://www.library.uq.edu.au/findits/findit.php?title=Mechanical+Engineering&gt;.
pada teks dapat ditulis: … in this subject guide (University of Queensland Library 2009)

  • apabila tidak tercantum tanggal unggah/publikasi maka penulisan sebagai berikut
Bliss, SE n.d., The effect of emotional intelligence on a modern organizational leader’s ability to make effective decisions, viewed 10 February 2008, <http://eqi.or/mgtpaper.htm&gt;.
pada teks dapat ditulis: … it has been argued that emotional intelligence is a combination of competencies (Bliss n.d.)
Baca Selengkapnya → Cara Mengutip Untuk Referensi